Kemacetan yang menggila di jantung kota Jakarta menyebabkan superblock memiliki permintaan pasar yang semakin tinggi. Persaingan pembangunan superblock akan terus terjadi pada masa yang akan datang.
Hal ini karena investasi property yang meningkat dan minimnya infrastruktur membuat orang ingin beraktivitas didalam satu kawasan saja. Selain itu, adanya tren global di kalangan masyarakat urban di kota besar. “Indonesia sudah diterjang gaya hidup global”.
Untuk efisiensi, pola penduduk perkotaan yang berkembang saat ini membuat semakin banyak pula kaum komuter. Ini tentu karena keterbatasan lahan untuk pembangunan tempat tinggal. Hal itu pula yang menyebabkan mereka banyak yang bertempat tinggal di luar Jakarta, tetapi bekerja di ibu kota. Inilah yang diambil oleh pengembang dengan menberikan solusi baru dalam hal efesiansi waktu, biaya, dan jarak melalui pengembangan kawasan dengan konsep superblock. Dan hasilnya pun banyak menarik perhatian masyarakat.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bebagai fungsi dan peruntukan dalam suatu lahan superblock. Minimalnya ada dua peruntukan dari superblock yakni hunian dan pusat pembelajaan. Sirkulasi kendaraaan juga menjadi perhatian karena harus dirancang seefisien mungkin. Selain itu superblock juga harus memperhatikan area untuk pedestrian, dimana intergrasi dari satu bangunan ke bangunan lain harus dibangun dengan unsur kenyamanan.
Tak ketinggalan sektor pendidikan. Kini sektor pendidikan dari mulai keberadaan playgrup hingga universitas menjadi faktor pertimbangan utama seseorang dalam memilih tempat tinggal. Rasanya sudah tak lazim seorang anak menempuh perjalanan berjam-jam untuk mencapai kesekolah. Apalagi, kini sudah banyak sekolah-sekolah berkualitas yang lebih dekat dengan permukiman, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan termasuk Karawaci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar