Rokok yang selama ini dianggap sebagai penyebab timbulnya penyakit, namun bagi sebagai besar orang menganggap rokok adalah keuntungan terbesar yang dimiliki oleh aset negara sebagai penghasil pajak terbesar Negara, sehingga banyak laba yang diperoleh oleh Negara.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi)
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe seperti
rokok pun memiliki sisi positif tersendiri diantaranya :1. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok, dokter, pedagang asongan dan perusahaan obat batuk.
2. Menghilangkan bau wewangian ruang bagi yang alergi bau parfum.
3. Membantu program KB dan mengurangi penyelewengan karena konon katanya merokok bisa menyebabkan impoten.
4. Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang menyerah karena bagi pemula merokok itu tidak mudah, batuk dan tersedak tapi tetap diteruskan (bagi yang lulus).
5. Untuk indikator kesehatan: Biasanya orang yang sakit pasti dilarang dulu merokok, jadi yang merokok itu pasti orang sehat.
6. Menambah kenikmatan: Sore hari minum kopi dan makan pisang goreng sungguh nikmat. Apalagi ditambah rokok!
Dengan begitu, banyak orang yang mampu membeli rokok sekalipun harganya naik, serta rokok dapat menjadi kebutuhan bagi orang yang sudah terbiasa merokok.
“Rokok Pajak terbesar mampu merenovasi keuangan Negara, menambah suku cadangan keuangan. Mampu bersaing dalam pemasaran baik dari kalangan menengah sekalipun kalangan atas. Sehingga bisnis yang sangat menguntungkan……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar