Pengangguran
Pengangguran
merupakan masalah utama yang harus dihadapi perekonomian indonesia. Ada
beberapa penyebab tingginya pengangguran diantaranya seperti yang sudah saya
singgung diatas, yaitu tidak seimbangnya jumlah pekerja dan lapangan pekerjaan yang
tidak tersedia, Selain itu tidak cocoknya tenaga yang tersedia dengan
spesifikasi yang dicari penyedia lapangan pekerjaan. Penyebab yang lain
adalah pendidikan yang tidak cukup dengan standart yang dibutuhkan.
Jenis dan Macam
Pengangguran Berdasarkan Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam :
Ø Pengangguran
Terselubung (Disguised Unemployment)
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
suatu alasan tertentu.
Ø Setengah
Menganggur (Under Unemployment)
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal
karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam
selama seminggu.
Ø Pengangguran
Terbuka (Open Unemployment)
tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak
mempunyai pekerjaan. Pengangguran jenis ini cukup banyak karena
memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Penyebab orang menjadi pengangguran
dapat disimpulkan :
Ø Pengangguran Friksionil: SDM disini
menganggur karena mereka memilih untuk menganggur karena menunggu pekerjaan
yang lebuh berkualitas atau lebih cocok dengan mereka.
Ø Pengangguran Struktural: SDM disini
diberhentikan oleh perusahaan karena perusahaannya sudah bangkrut atau
mengalami kemunduran.
Ø Pengangguran Teknologi: SDM disini
diberhentikan perusahaan atau tidak direkrut karena perusahaan sudah tidak
membutuhkan tenaganya lagi, karena pekerjaannya sudah diambil alih oleh mesin
karena perkembangan teknologi.
Ø Pengangguran Siklikal: SDM menjadi
pengangguran karena pengurangan tenaga kerja secara menyeluruh.
Ø Pengangguran musiman: SDM menjadi
pengangguran karena pekerjaanya bersifat musiman. Apabila musimnya sudah habis
pekerjaannya sudah tidak ada lagi.
Ø Pengangguran Konjungtural: SDM menjadi
pengangguran dipengaruhi oleh perubahan perekonomian.
Bentuk pengangguran :
Menurut Edgar O. Edward (tahun 1974 ) Pengangguran
dibagi kedalam 5 Bentuk :
Ø Pengangguran
terbuka : baik sukarela (mereka yang tidak mau bekerja karena mengharapkan
pekerjaan yang lebih baik) maupun secara terpaksa (mereka yang mau bekerja
tetapi tidak memperoleh pekerjaan).
Ø Setengah
menganggur (underemployment): yaitu mereka yang bekerja lamanya (hari, minggu,
musiman) kurang dari yang mereka biasa kerjakan.
Ø Tampaknya
bekerja tetapi tidak bekerja secara penuh: yaitu mereka yang tidak digolongkan
sebagai pengangguran terbuka dan setengah pengangguran, termasuk di sini
adalah:
·
Pengangguran tak kentara (disguised
unemployment) Misalnya para petani yang bekerja di lading selama sehari penuh,
apdahal pekerjaan itu sebenarnya tidak memerlukan waktu selama sehari penuh.
·
Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment)
Misalnya oaring yang bekerja tidak Sesuai dengan tingkat atau jenis
pendidikannya.
·
Pensiun lebih awal : Fenomena ini merupakan kenyataan yang terus berkembang
di kalngan pegawai pemerintah. Di beberapa negara, usia pensiun dipermuda
sebagai alat menciptakan peluang bagi yang muda untuk menduduki jabatan di
atasnya.
Ø Tenaga
kerja yang lemah (impaired): yaitu mereka yang mungkin bekerja full time,
tetapi intensitasnya lemah karena kurang gizi atau penyakitan.
Ø Tenaga
kerja yang tidak produktif : yaitu mereka yang mampu untuk bekerja secara
produktif tetapi karena sumber daya-sumber daya penolong kurang memadai maka
mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan baik.
Inflasi
Inflasi merupakan
penurunan nilai mata uang sehingga harga barang atau bahan pokok nilainya
menjadi meningkat. Contohnya harga suatu barang menjadi meningkat sehingga
nilai uang yang kita miliki menurun. Penerapannya dalam kehidupan, Misalnya
tahun ini saya punya uang Rp. 50.000,- saya dapat membeli 2 susu kardus,
Namun 5 tahun kemuadian uang 50.000 saya hanya dapat digunakan untuk membeli 1
susu kardus saja. Artinya uang ini telah mengalami inflasi.
Ada beberapa dampak dengan terjadinya
Inflasi yaitu:
Ø Turunnya pendapatan rill bagi
masyarakat yang berpenghasilan tetap
Ø Menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia menjadi terhambat
Ø Turunnya Nilai tabungan masyarakat
Ø Turunnya kekayaan masyarakat yang
berbentuk kas
Indikator inflasi lainnya
berdasarkan international best
practice antara lain:
1. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
Harga Perdagangan Besar dari
suatu komoditas ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang
besar pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada
pasar pertama atas suatu komoditas.
2. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB)
menggambarkan pengukuran level harga barang akhir (final
goods) dan jasa yang diproduksi di dalam suatu ekonomi (negeri). Deflator
PDB dihasilkan dengan membagi PDB atas dasar harga nominal dengan PDB atas
dasar harga konstan.
Pengelompokan Inflasi
Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia
dikelompokan ke dalam 7 kelompok pengeluaran (berdasarkan the
Classification of individual consumption by purpose - COICOP), yaitu :
1.
Kelompok
Bahan Makanan
2.
Kelompok
Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau
3.
Kelompok
Perumahan
4.
Kelompok
Sandang
5.
Kelompok
Kesehatan
6.
Kelompok Pendidikan
dan Olah Raga
7.
Kelompok
Transportasi dan Komunikasi
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar