A.
KEDAAN GEOGRAFIS INDONESIA
Kenyataan pertama
yang harus diakui adalah bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan, dengan
luas keseluruhan +/- 195 samapi dengan 200 Ha. Keadaan demikian dapat menjadi
suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan kita, dan sebaliknya dapat
menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian kita.
Banyaknya pulau
akan menjadi kekuatan dan kesempatan, jika pulau-pulau yang sebagian besar
merupakan kepulauan yang subur dan kaya akan hasil-hasil bumi dan tambang,
dapat diolah dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat banyak. Dengan
kemampuan menggali dan memanfaatkan kekeyaan alam yang ada diindonesia akan
banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangkan sebagai komoditi
perdagangan, baik untuk pasar local maupun untuk pasar internasional. Dan
dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan tersebut dapat menjadi
sumber penerimaan Negara andalan melalui industry pariwisata.
Namun kenyataan
itu juga dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian Indonesia, jika
sumber daya yang ada disetiap pulau hanya dinikmati oleh sebagaian masyarakat
saja. Demikian pula juga jika masing-masing banyak pihak luar yang secara
illegal mengalami kekayaan alam
Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk
dilakukan pengawasannya seperti biasa. Dengan demikian dituntut koordinasi
dengan pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dari
pihak-pihak yang tidap tepat mendapatkannya. Dipihak lain, banyak dan luasnya
pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan strategi pembangunan yang cocok
dengan keadaan geografisnya Indonesia tersebut. Strategi berwawasan ruang yang
diterapkan pemerintah tampaknya sudah cukup tepat untuk mengatasi masalah ini.
Kenyataan kedua
adalah, bahwa di Indonesia hanya mengenal dua musim. Dengan kondisi iklim yang
demekian itu menyababkan beberapa produk hasil bumi dan industry menjadi sangat
spesifik sifatnya. Dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan
produk Indonesia tersebut untuk memenangkan persaingan di pasar local maupun
dunia.
Kenyataan ketiga
adalah, Negara Indonesia kaya akan bahan tambang, dan seperti telah buktikan
salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan Negara
Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu
target pertumbuhan ekonomi kita berani ditetapkan sebesar 7,5% (masa Repelita
II). Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan
komoditi ekspor Indonesia. Namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang
yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa
Negara.
Kenyataan keempat
adalah, bahwa walayah Indonesia menempati posisi yang sangat strategis, terletak
di antara 6º LU – 11º LS dan 95º BT – 141º BT, antara Lautan Pasifik dan Lautan
Hindia, antara benua Asia dan benua Australia, dan pada pertemuan dua rangkaian
pegunungan, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterranean dengan segala
perkembangannya.
Sejak sebelum kemerdekaan-pun Indonesia telah menjadi tempat singgah dan
transaksi antar kedua benua dan benua-benua lainnya. Dengan letak yang sangat
strategis tersebut kita harus dapat memanfaatkannya sehingga lalu lintas
ekonomi yang terjadi membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian
Indonesia. Hal yang perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala sesuatu,
seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara, serta
infrastruktur lainnya.
Indonesia
membagi atas tiga wilayah geografis utama yakni:
·
Kepulauan Sunda
Besar meliputi pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
·
Kepulauan Sunda
Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
·
Kepulauan Maluku
dan Irian.
Pada
zaman es terakhir, sebelum tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi), pada bagian barat
Indonesia terdapat daratan Sunda yang terhubung ke benua Asia dan memungkinkan
fauna dan flora Asia berpindah ke bagian barat Indonesia. Di bagian timur
Indonesia, terdapat daratan Sahul yang terhubung ke benua Australia dan
memungkinkan fauna dan flora Australia berpindah ke bagian timur Indonesia.
Pada bagian tengah terdapat pulau-pulau yang terpisah dari kedua benua
tersebut.
Karena
hal tersebut maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan flora dan
fauna yakni:
·
Daratan Indonesia
Bagian Barat dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Asia.
·
Daratan Indonesia
Bagian Tengah (Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya terdapat pada
daerah tersebut.
·
Daratan Indonesia
Bagian Timur dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Australia.
Ketiga
bagian daratan tersebut dipisahkan oleh garis maya/imajiner yang dikenal
sebagai Garis Wallace-Weber, yaitu garis maya yang memisahkan Daratan Indonesia
Barat dengan daerah Wallacea (Indonesia Tengah), dan Garis Lyedekker, yaitu
garis maya yang memisahkan daerah Wallacea (Indonesia Tengah) dengan daerah
IndonesiaTimur.
Berdasarkan
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993, maka wilayah Indonesia dibagi
menjadi 2 kawasan pembangunan:
·
Kawasan Barat
Indonesia. Terdiri dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali.
·
Kawasan Timur
Indonesia. Terdiri dari Sulawesi, Maluku, Irian/Papua, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur.
B. MATA
PENCAHARIAN
Dari
keseluruhan wilayah yang dimiliki Indonesia, dapat ditarik beberapa hal
diantaranya bahwa :
·
Pertama, mata
pencaharian penduduk Indonesia sebagaian besar masih berada di sector pertanian
(agraris) yang tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanian,
perikanan, peternakan, dan sejenisnya.
·
Kedua,
konstribusi sector pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara
absolute masih dominan namun jika dibandingkan dengan sector-sektor di luar
pertanian menampakkan adanya penurunan dalam prosentase.
·
Yang perlu
diwaspadai dalam sector pertanian ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan
dari sector ini relative tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga
tidak tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sector lain,
sehingga sebagaian masyrakat Indonesia memang bermata pencaharian di sektor
pertanian (desa) semakin tertinggal dari yang bekerja dan memiliki ekses di sektor
industry (kota). Jika ini tidak segera ditindak lanjuti, maka akan menjadi
benarlah teori ketergantungan bahwa spread effect (kekuatan menyebar) akan
selalu lebih kecil dari back-wash effect (mengalirnya sumber daya dari daerah
ke daerah kaya).
Langkah-langkah
yang dapat ditempuh untuk mengatasi diantaranya adalah :
·
Memperbaiki
kehidupan penduduk atau petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan
pasarnya bidang pertanian
·
Meningkatkan
nilai tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal
saja
·
Mencoba
mengembangkan kegiatan agribisnis
·
Menunjang
kegiatan transmigrasi
C. SUMBER
DAYA MANUSIA
Jika kita tengok sejarah mengenai pertumbuhan
penduduk di Indonesia sebelum orde baru , pertumbuhan penduduk Indonesia masih
cukup tinggi +/- -2,8%. Dan setelah pemerintahan orde baru menyadari bahwa
pertumbuhan tersebut harus dikurangi maka mulai Repelita I sampai dengan
Repelita IV, pertumbuhan penduduk kita hanya berkisar antara 2,1% sampai dengan
2,3%, dan 1,9% diperkirakan untuk Repelita selanjutnya.
Sebagai salah satu Negara yang masih
berkembang, Indonesia memang menghadapi masalah sumber daya manusia,
diantaranya :
·
Pertumbuhan
penduduk yang masih tinggi
·
Penyabaran yang
kurang merata
·
Kurang
seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk yang ditandai dengan besarnya
jumlah penduduk yang berusia muda serta mutu penduduk yang masih relative
rendah
Pertumbuhan
penduduk yang masih tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi Negara, jika
tidak diakui dengan peningkatan produksi dan efesiensi di bidang lainnya.
Banyaknya penduduk akan menambah beban sumber daya produktif terhadap sumber
daya manusia yang belum produktif (anak-anak, manula, pengangguran, dsb) yang
akibat lanjutnya akan menciptakan masalah-masalah social yang cukup rumit.
Adapun tindakan-tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah :
·
Melaksanakan
program keluarga berencana. Dengan program ini diharapkan laju pertumbuhan akan
lebih dikendalikan. Dengan program ini pula pemerintah ingin menjelaskan dan
membuka kesadaran masyarakat bahwa banyak anak akan memberikan konsekuesi
ekonomis yang lebih berat. Secara tidak langsung program keluarga berencana ini
ingin memprioritaskan segi kualitas anak, dibandingkan segi kuantitas.
·
Meningkatkan mutu
sumber daya manusian (dengan pendidikan formal maupun informal) yang telah ada.
Sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju
pertumbuhan penduduknya.
Penyebaran
penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi
secara umum. Akibat lanjutnya adalah terjadinya ketimpangan daerah miskin dan
daerah kaya. Daerah yang tampak menguntungkan (khususnya pulau jawa) akan
menjadi serbuan dan perpindahan penduduk dari daerah lainnya. Akibatnya daerah
di luar pulau jawa yang memang telah ketinggalan dari segi ekonomi, menjadi
semakin tertinggal.
Tidak
seimbangnya beban penduduk antar daerah itu akan berdampak terpusatnya modal di
daerah saja. Dampak lainnya adalah mengumpulkan tenaga kerja di pulau jawa
sehingga persaingan tenaga kerja (penawaran) menjadi sangat tinggi. Dengan
kondisi tersebut bias dilihat bahwa upah tenaga kerja akan menjadi rendah
(sesuai dengan hokum penawaran). Rendahnya tingkat upah akan berakibat
timbulnya kesengsaraan dan pengangguran dan tentu saja masalah kriminalitas
akan semakin menggejala. Sebaliknya di luar pulau jawa akan terjadi kekuranagn
(penawaran) tenaga kerja sehingga upah akan tinggi. Hal ini yang menyebabkan
turunnya pertumbuhan industry dan secara
otomatis akan menghambat pertumbuhan ekonomi secara nasional. Tindakan
yang dapat dan telah dilakukan adalah :
·
Penyenggaraan
program transmigrasi, sehingga akan terjadi pemerataan sumber daya ke
daerah-daerah yang masih membutuhkan. Dengan program ini diharapkan para
peserta transmigran dapat meninggalkan ketidak-produktifan mereka dengan
mengembangkan daerah baru yang mereka tempati. Suatu pekerjaan yang tidak
mudah, namun juga suatu hal yang tidak mustahil untuk berhasil.
·
Memperbaiki dan
menciptakan lapangan kerja baru di daerah-daerah tertinggal. Sehingga penduduk
sekitar tidak perlu ke kota atau pulau jawa untuk bias mendapatkan pekerjaan.
Dengan semakin arus urbanisasi dari desa ke kota, dari luar ke pulau jawa dapat
dikurangi. Di dalam GBHN sendiri perluasan dan pemerataan lapangan kerja serta
mutu dan perlindungan tenaga kerja merupakan kebijaksanaan pokok yang sifatnya
menyeluruh di semua sector. Program-program pembangunan sektoral/regional perlu
selalu mengusahakan terciptanya perluasan kesempatan kerja sebanyak mungkin,
sehingga dapat meningkatkan produksi.
Komposisi
penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan proses regenerasi kegiatan
produksi menjadi tidak lancer. Akibatnya ada masa tunggu yang sebenarnya tidak
perlu terjadi. Dengan demikian perlu dilakukan tindakan secepatnya untuk
membekali dan mempersiapkan tenaga-tenaga kerja muda di Indonesia dengan
pendidikan formal maupun informal, dengan keterampilan dan pengetahuan yang
sifatnya mendesak. Langkah-langkah yang akan dan telah ditempuh pemerintah
untuk mengatasi hal ini adalah :
·
Meninjau kembali
system pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum (general), untuk dapat
lebih disesuaikan dengan disiplin ilmu khusus yang lebih sesuai dengan tuntutan
pembangunan. Sehingga lulusan yang dihasilkan menjadi lulusan yang siap kerja
dan bukannya siap latih kembali.
·
Menciptakan
sarana dan prasaranya pendidikan yang lebih mendukung langkah pertama.
Adapun
sasaran kebijaksanaan tenaga kejra di Indonesia meliputi hal-hal berikut :
·
Memperluas
lapangan pekerjaan untuk dapay menyerap pertambahan angkatan kerja baru dan
mengurangi ringkat pengangguran.
·
Membina angkatan
kerja baru yang memasuki pasar melalui latihan ketrampilan untuk berusaha
sendiri maupun untuk mengisi lapangan kerja yang tersedia.
·
Membina dan
melindungi para pekerja melalui mekanisme hubungan kerja yang dijiwai oleh
Pancasila dan UUD 1945 (Hubungan Industrial Pancasila), memperbaiki
kondisi-kondisi dan lingkungan kerja agar sehat dan aman serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja.
·
Meningkatkan
peranan pasar kerja, agar penyaluran, penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja
dapat menunjang kegiatan pembangunan.
·
Memperlambat
lajunya pertumbuhan pendudukan dan meningkatkan mutu tenaga kerja melalui usaha
pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai bagian dari perencanaan
tenaga kerja terpadu.
D. INVESTASI
“Investasi”
sebuah kata yang tidak bisa terpisahkan dari kegiatan sehari–hari, bahkan
mempengaruhi kehidupan masyarakat baik secara individual, perusahaan maupun
suatu negara. Investasi menjadi satu fenomena yang sangat penting dalam
perkembangan ekonomi negara, karena investasi memiliki dampak positif yang
besar (multiplier effect).
Definisi
investasi adalah mengalokasikan atau menanamkan sumber daya saat ini
(sekarang), dengan tujuan mendapatkan manfaat (dimasa depan) atau kegiatan yang
menghasilkan nilai tambah (value added), yang merupakan sumber utama
kesejahteraan masyarakat. Investasi adalah awal dari kegiatan ekonomi di masyarakat.
Pada hakekatnya Investasi adalah aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup dari masyarakat. Jadi semakin tinggi intensitas kegiatan
ekonomi di suatu wilayah, semakin tinggi pula peluang untuk memenuhi kebutuhan
hidup bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Investasi
dapat dilakukan oleh semua pihak, baik masyarakat secara individu, sebagai
kegiatan bisnis ataupun sosial, maupun oleh pemerintah sebagai penyelenggara
negara. Dalam hal ini pemerintah harus berperan aktif untuk mengembangkan, mengatur
dan mengawasi investasi nasional untuk mencapai tujuan bernegara yaitu
menyejahterakan seluruh rakyatnya.
Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk
mengharapkan dan investasi dari masyarakat. Untuk itulan pemerintah memerlukan
dan yang sebesar dari selisih penerimaan dan pengeluaran atau biaya rutin
pemerintah. Namun sayangnya pemerintah tidak dapat terus-menurus mengandalkan
tabungan pemerintah tersebut. Perlu dilakukan upya-upaya tambahan guna membantu
memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan.
Upaya-upaya
tersebut adalah :
·
Lebih
mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara absolute dapat
meningkatkan penerimaan pemerintah dari sector luar negeri. Untuk menunjang
langkah ini perlu diusahakan peningkatan nilai tambah dan kemampuan bersaing
dari komoditi-komoditi yang akan diekspor tersebut.
·
Mengusahakan
adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya
untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
·
Menciptakan iklim
investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin
banyak PMA yang masuk ke Indonesia.
·
Lebih menggiatkan
dan menyempurnakan system perpajakan dan perkreditan terutama kredit untuk
golongan ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan
para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.
Contohnya membangun rel kereta api
atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus
PDB = C + I + G + (X-M)
.
Fungsi investasi pada aspek
tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan
investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan
dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya
I=
(Y,i)
. Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi
yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat
untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan
meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan
dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya
kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk
mendapatkan bunga.
Ø PRODUK
Beberapa
produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah
suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk
surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory
Notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa
dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights),
garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat
diperjual belikan.
Ø BENTUK
- Investasi Tanah – diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan
- Investasi pendidikan dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
- Investasi Saham diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
Ø RESIKO
Selain
dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan
jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal,
diantaranya adalah faktor keamanan baik dari bencana alam atau diakibatkan
faktor manusia), atau ketertiban hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar